Rabu, 23 Maret 2011

SEKTOR PERTANIAN

SEKTOR PERTANIAN
PENDAHULUAN

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.










PEMBAHASAN
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.
Berikut ini beberapa peran penting sektor pertanian dalam perekonomian:
Pertama, kontribusi produk. Kita tahu, bahwa produk-produk pertanian adalah input bagi sektor-sektor lainnya. Kapas adalah input bagi industri tekstil. Karet adalah input bagi industri GT Radial. Jeruk adalah input bagi ale-ale. Dan sebagainya. Berkembangnya sektor pertanian akan men-trigger sektor-sektor lainnya. Karena itu, stupid kalau kita mengembangkan industri yang sarat impor bahan baku, sementara produk-produk pertanian kita dijual mentah-mentah. Giliran krisis nilai tukar, semua industri itu collaps.
Ke dua, kontribusi pasar. Tidak akan ada yang menyangkal, bahwa keluarga petanilah yang menghuni sebagian besar bumi nusantara ini. Mereka mampu menyerap produk-produk industri, dan sektor-sektor lain tentunya, dalam volume yang sangat besar. Karena itu, mengembangkan sektor pertanian, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan mereka, akan memperbesar kapasitas serap mereka terhadap produk-produk dari sektor lain. Efek daya serap pasar ini luar biasa bagi perekonomian, khususnya di Indonesia, yang sebagian besar komponen PDB-nya ditopang oleh konsumsi.
Ke tiga, kontribusi faktor produksi. Kontribusi faktor produksi ini ada dua. Yang pertama adalah tenaga kerja. Kita tahu bahwa angkatan kerja kita, dari sekitar 100 jutaan lebih, didominasi oleh pekerja sektor pertanian (sekitar 42%). Kelebihan tenaga kerja ini bisa dimanfaatkan oleh sektor-sektor lain. Yang ke dua adalah modal. Surplus market dari pertanian juga bisa dimanfaatkan oleh sektor-sektor lainnya. Pendapatan petani yang semakin baik, akan membuat tabungan mereka meningkat. Ini tentu merupakan sumber investasi yang potensial.
Ke empat, kontribusi devisa. Indonesia memang terkenal dengan ekspor bahan-bahan mentah. Karet, sawit, teh, kopi, lada, tembakau, dan sebagainya. Meski kontribusinya masih relatif kecil dibanding sektor lainnya, misalnya pertambangan atau industri, bahkan TKI, tetapi jika agroindustri kita kembangkan, tentu itu akan memberikan kontirbusi yang signifikan terhadap perolehan devisa. Kecuali jika kita terus mengabaikan sektor pertanian dan tidak ada niatan yang sungguh-sungguh mengembangkan agroindustri, ya wallahu a’lam.
Bentuk-Bentuk Pertanian Di Indonesia :
1. Sawah
Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.
2. Tegalan
Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.
3. Pekarangan
Perkarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan / digunakan untuk ditanami tanaman pertanian.
4. Ladang Berpindah
Ladang berpindah adalah suatu kegiatan pertanian yang dilakukan di banyak lahan hasil pembukaan hutan atau semak di mana setelah beberapa kali panen / ditanami, maka tanah sudah tidak subur sehingga perlu pindah ke lahan lain yang subur atau lahan yang sudah lama tidak digarap.
.
Beberapa Hasil-Hasil Pertanian Di Indonesia :
1. Pertanian Tanaman Pangan
- Padi
- Jagung
- Kedelai
- Kacang Tanah
- Ubi Jalar
- Ketela Pohon
2. Pertanian Tanaman Perdagangan
- Kopi
- Teh
- Kelapa
- Karet
- Kina
- Cengkeh
- Kapas
- Tembakau
- Kelapa Sawit
- Tebu





















KESIMPULAN

Dengan demikian dapat disimpukan bahwa pertanian adalah backbone dari ketahanan pangan kita. Mengabaikan sektor ini adalah satu taruhan yang besar. Resikonya negara ini bisa bangkrut, karena mata pencaharian dari masyarakat indonesia adalah pertanian maka dari itu kita harus mengembangkan sektor pertanian ini



















DAFTAR PUSTAKA
http://casdiraku.wordpress.com/2009/09/02/arti-penting-sektor-pertanian/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian
http://organisasi.org/definisi-pengertian-pertanian-bentuk-hasil-pertanian-petani-ilmu-geografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar